“Hidden Champion” (Local Heroes berkelas global) merupakan perusahaan-perusahaan di dunia yang belum dikenal secara luas namun ternyata penguasa pasar untuk produk tertentu (Hermann Simon)
KATAHATI.ID, JAKARTA— Pemerintah berambisi mampu menciptakan kemandirian pangan termasuk swasembada beras dan gula dan menjaga stabilitas harga dan pasokan berbagai komoditas seperti minyak goreng. Untuk itu diperlukan hidden champions di berbagai komoditas melalui strategi holding dan merger.
Mimpi swasembada beras sudah terwujud. Pusat Penelitian Beras Dunia atau International Rice Research Institute (IRRI)goo
memberikan penghargaan kepada Indonesia yang dalam tiga tahun terakhir mampu mencapai swasembada beras secara berturut-turut (2019-20220). Di era Soehatto, Indonesia pernah mencpai swasembada beras 1984-1986.
Stabilitas Minyak Goreng
Indonesia saat ini menjadi produsen minyak sawit nomor 1 di dunia godiikuti Malaysia, Thailand, Kolombia, Nigeria, Guatemala, dan PNG. Produksi minyak sawit Indonesia hingga akhir tahun 2022 diprediksi naik 8-10% dibandingkan 2021. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, total produksi minyak sawit Indonesia tahun 2021 mencapai 51,30 juta ton. Dengan komposisi, produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) tercatat sebanyak 46,88 juta ton. Sedangkan, 4,41 juta ton lainnya merupakan minyak inti sawit mentah (crude palm kernel oil/ CPKO).
Total konsumsi lokal tahun 2021 adalah 18,42 juta ton, sedangkan 34,23 juta ton lainnya dipasok ke pasar ekspor. Sebanyak 8,95 juta ton konsumsi lokal digunakan untuk pangan, sisanya untuk oleokimia dan biodiesel.
Uniknya, Indonesia mengalami krisis kelangkaan minyak goreng sejak Agustus 2021-April 2022 Sehingga Presiden Jokowi membatasi impor CPO pada April 2022, larangan itu dicabut Mei 2022. Pemerintah kesulitan menjaga stok dan harga minyak goreng karena tidak menguasai stok dan dinamika di pasar.
Agar kasus itu tidak terulang, PTPN Group dan ID Food mengemban mandat menjaga stabilitas harga minyak goreng dan mewujudkan swasembada gula konsumsi sebagai salah satu upaya kemandirian pangan. ID Food merupakan gabungan tujuh BUMN yang bergerak di sektor pangan serta dua BUMN yang mempunyai lini usaha perdagangan dan logistik. BUMN-BUMN tersebut adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Pertani, PT Sang Hyang Seri (SHS), PT Garam, PT Perum Perikanan Indonesia (Perindo), PT Berdikari, PT Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistics) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). ID Food bertujuan memperkuat ekosistem pangan dan menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan di dalam negeri.
PTPN dan ID Food diminta mendukugn peremajaan dan hilirisasi sawit serta swasembaga gula kistal putih atau gula konsumsi. PTPN memulai dengan membentuk tiga subholding yaitu PalmCo, yang bergerak di sektor sawit, SugarCo (PT Sinergi Gula Nusantara) dan SupportingCo untuk kopi, teh, dan optimalisasi aset.
Di sektor industri kelapa sawit , PalmCo bakal mengintegrasikan industri hulu-hilir kelapa sawit. Pembentukan subholding PalmCo bakal rampung Oktober 2022. “Ini menjadi proyek strategis pemerintah,” kata Direktur Utama PTPN III sekaligus Holding PTPN Mohammad Abdul Ghani. Pada 2026, PalmCo diharapkan bisa menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia dengan luas lahan 700.000 hektar dengan menghasilkan 3,3 juta ton CPO per tahun, 1,8 juta ton minyak goreng per tahun dan 433.000 ton biodiesel/tahun. Minyak goreng yang dihasilkan diharapkan bisa memasok 30% dari total konsumsi minyak goreng dalam negeri.
Saat ini PTPN baru memiliki lahan sawit seluas 500.000 ha dengan tambahan 200.000 hektar dengan mengkonversikan lahan karet. Produksi sawit PTPN Baru mencapai 2,67 juta ton atau 6% dari total produksi nasional. Sedangkan minyak goreng baru mencapai 2% atau 460.000 ton dari produksi nasional.
Agribisns Terintegrasi Terbaik
Ambisi penjaga stabilitas minyak goreng, sejalan dengan visi PTPN Holding untuk menjadi perusahaan agribisnis terintegrasi yang terbaik. “Kami ingin Menjadi The Best Agribisnis Terintegrasi yang produktif, efisien, dengan didukung manajemen dan SDM yang unggul .., “kata Dirut PTPN HoldingElia Massa Manik (2016-2017)
Pembentukan Holding PTPN dimulai sejak Oktober 2014. Banyak jalan berliku yang harus dilalui Holding tersebut, termasuk gonta ganti CEO. Sejumlah langkah Transformasi Bisnis dari PTPN III (Holding) berupa penyehatan ke-14 PTPN yaitu (1) Peningkatan produktivitas (2) Cost efficiency (3) Debt restructuring-Fund raising (4) Leaders dari internal.
Sejumlah pesaing di level global dan loal yang harus dicermati adalah
(1)SIME DARBY, Malaysia. (website www.simederby.com) Hasil penggabungan tiga BUMN perkebunan kelapa sawit asal Malaysia yang bernama Synergy Drive Sdn Bhd, yang terdiri dari Golden Hope Plantation Bhd, Sime Darby Bhd dan Guthrie Bhd, nilai mergernya mencapai RM 1,4 miliar (Rp 78,8 triliun). Luas lahan mencapai 647.373 ha di Indonesia dan Malaysia. Memiliki lima bisnis inti yang sangat terdiversifikasi yaitu perkebunan, industri, otomotif, properti dan logistik, di 26 negara dan 4 wilayah regional. Kegiatan komunikasi antara lain mencakup publikasi website,Laporan Tahunan, aktivitas Marcom (seperti Golf dan launching proyek) dan siaran pers. Kegiatan Pembangunan Berkelanjutan (CSR) dalam bentuk melestarikan lingkungan, pengembangan masyarakat, dan menjalankan pembangungan berkelanjutan. Award dan penghargaan.
(2) WILMAR INTERNATIONAL GROUP, bermarkas di Singapura. (www.wilmar-international.com)Wilmar memiliki strategi bisnis terintegrasi yang mencakup rantai nilai keseluruhan dari pemrosesan komoditas pertanian mulai dari originating, pemrosesan sampai branding, perdagangan (merchandising) dan distribusi produk pertanian . Jaringan distribusi menjangkau lebih dari 50 negara. Kegiatan bisnis Wilmar termasuk budidaya kelapa sawit, oilseed crushing, minyak nabati, penggilingan dan pemurnian gula, olechemical, pabrik biodiesel dan pupuk, serta penggilingan tepung dan beras. Kegiatan CSR (Sustainability) mencakup pengelolaan
(3) SMART (SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY) -SINAROUP (www.smart-tbk.com) PT SMART Tbk
merupakan perusahaan konsumer publik yang terintegrasi yang berbasis pada kelapa sawit. Berdiri pada 1962 memiliki lahan lebih dari 139.300 hektar. Kapasitas prodksi CPO 3,9 juta ton/ tahun dan memiliki 15 pabrik. SMART merupakan anak usaha Golden Agri-Resource (GAR), salah satu perusahan berbasis kelapa sawit terbesar di dunia yang tercatat di bursa Singapura.Luas lahan kelapa sawitnya mencapai 485.606 hektar.
Kegiatan utama SMART adalah budidaya kelapa sawit, CPO, biji palem, serta produk derivative dari CPO seperti minyak goreng dan margarin.
(4) ASTRA AGRO LESTARI, Indonesia (www.astra-agro.co.id)
Menjadi perusahaan publik pada 1997. Memiliki lahan 297.862 hektar. Kegiatan bisnis AAL adalah budi daya kelapa sawit dan pengolahan minyak sawit , PT Tanjung Sarana Lestari di Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Kegiatan komunikasi : website (jarang diupdate), release,
(5) MUSIM MAS GROUP, bermarkas di Singapura (www.musimmas.co.id)
Berkantor pusat di Singapura, Musim Mas berosi secara global di seluruh spektrum bisnis kelapa sawit. Produknya dipasarkan ke lebih 80 negara. Kegiatan bisnis Musim Mas meliputi keseluruhan rantai pasokan minyak kelapa sawit yaitu budidaya kelapa sawit, CPO, penyulingan CPO dan PKO (minyak inti sawit), lemak khusus, oleokimia, biodiesel, sabun, lilin, pabrikasi dan pemasaran produk konsumen seperti minyak goren dan perawatan tubuh. Memiliki komitmen menerapkan bisnis yang berkelanjutan (peduli lingkungan) terkait kelapa sawit. Kegiatan komunikasi seperti publikasi di website.
(6) PT SIMP (Salim Ivomas Pratama Tbk) menerapkan model agribisnis yang terintegrasi secara vertical. Kegiatan utama mencakup seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih, budidaya dan pengolahan kelapa sawit, dan juga penyulingan, branding dan pemasaran minyak goreng, margarin, lemak nabati dan produk turunan kelapa sawit yang lain. Sebagai grup agribisnis yang terdiversifikasi, Grup juga bergerak dalam budidaya dan pengolahan karet, tebu dan tanaman lain serta pengolahan kopra. Grup sudah menjadi pemimpin pasar minyak goreng bermerek (Bimoli, Delima) margarin dan lemak nabati (Simas dan Palmia) di Indonesia. Area tanam mencakup 255.472 hektar dengan 20 pabrik. Kegiatan Komunikasi: Website, release, Laporan Tahunan, dan event. Kegiatan CSR meliputi pengembangan komunitas dan lingkungan.
Swasenbada Gula
Di industri tebu, Indonesia merrupakan produsen tebu nomor 9 di dunia. Pemerintah juga berupaya mengurangi ketergantungan impor gula. Kebutuhan gula nasional pada 2022 diperkirakan 7,3 juta ton . Dari Jumlah tersebut sebanyak 3,2 juta ton diantaranya adalah kebutuhan gula unruk konsumsi dan 4,1 juta ton untuk gula industri. Rata-rata produksi gula nasional unuk konsumsi hanya mencapai 2,35 juta ton per tahun. Jadi masih ada defisit 850.000 ton gula konsumsi per tahun.
Pada 2022 pemerintah mengalokasikan impor gula mentah rafinasi dan konsumsi sebanyak 4,37 juta ton. Alokasi impor 2022 ini lebih tinggi dibandingkan impor 2021 yakni 3,78 juta ton. Pemerintah menargetkan swasembada gula konsumsi sebanyak 2,54 juta ton pada 2045. Program swasembaga gula konsums itu mulai digulirkan pada 2020 berupa pembukaan lahan tebu baru seluas 75.000 hektar dan bongkar ratun tebu seluas 125.000 hektar.
ID Food dan PTPN Group kembali diminta ambil dalam program tersebut. PTPN Group telah mengonsolidasikan 36 pabrik gula berbasis kemiraan petani menjadi SugarCo. SugarCo ditargetkan bisa meningkatkan prosuksi gula kristal putih PTPN dari 786.000 ton menjadi 2,1 juta ton pada 2026.
Sedangkan ID FOOD akan meningkatkan produksi gula dari 250.000 ton per tahun menjadi 400.000 ton pada 2025. Dirut ID Food dan PT Rajawali Nusantara Inonesia (RNI) yang merupakan holding pangan, Frans Marganda menjelaskan dari 2,3 juta ton produksi gula konsumsi nasional, 1,04 juta ton diantaranya merupakan produksi ID Food dan Holding PTPN