Startup Djoin Targetkan Raih US$10 juta di HUB.ID Summit
KATAHATI.ID, JAKARTA—Startup asal Bali, Djoin, yang berfokus dalam digitalisasi koperasi simpan pinjam, menargetkan meraih US$10 juta dalam ajang HUB.ID Summit di Nusa Dua Bali yang mempertemukan mereka dengan puluhan venture capital dan partner bisnis dari mancanegara.
"Di HUB.ID ini kami perlu jaringan dan belajar banyak. Target kami dapat pendanaan US$ 10 juta," tukas CEO Djoin, I Wayan Indra Adhi Suputra baru-baru ini.
Wayan menuturkan meski berasal dari Bali dan baru berusia dua tahun, Djoin sudah meluaskan pasar ke wilayah lain di antaranya NTT, NTB, dan Lampung. Misinya adalah menyediakan layanan digital untuk bisnis inti koperasi. "Jadi koperasi simpan pinjam bisa punya sistem yang standar, mengacu pada aturan yang ada," jelas dia.
Dengan layanan Djati, anggota koperasi juga bisa melakukan transfer secara online maupun transfer antar bank. Harapan Djoin, kata dia, koperasi simpan pinjam bisa punya layanan seperti bank lainnya. Hingga saat ini, sudah ada 49 koperasi yang menggunakan jasa dari Djoin. Adapun anggota yang aktif, menurut Wayan mencapai hampir 170.000 pengguna.
Suntikan Dana US$1 juta
Valuasi startup yang berdiri pada September 2020 itu tercatat sebesar Rp 152 miliar. Ia mengatakan koperasi yang menjadi kliennya itu sendiri, asetnya di sistem Djoin hampir mencapai Rp 800 miliar. Pada April 2022, Djoin juga mendapat suntikan dana dari angel investor sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 14,5 miliar
Dengan layanan Djoin, anggota koperasi juga bisa melakukan transfer secara online maupun transfer antar bank. Harapannya , tambah dia, koperasi simpan pinjam bisa punya layanan seperti bank lainnya.
Valuasi startup yang berdiri pada September 2020 itu tercatat sebesar Rp 152 miliar. Ia mengatakan koperasi yang menjadi kliennya itu sendiri, asetnya di sistem Djoin hampir mencapai Rp 800 miliar. Pada April 2022, Djoin juga mendapat suntikan dana dari angel investor sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 14,5 miliar
Ia berharap dapat terus mengembangkan bisnis startupnya. Adapun permasalahan dalam koperasi yang selanjutnya ingin ia pecahkan adalah memanfaatkan dana koperasi untuk keperluan yang lebih produktif.
Dia berharap sebelum mengembangkan bisnisnya lebih jauh, Djoin dapat menambah kliennya minimal 100 koperasi hingga akhir tahun ini. Wayan yakin produknya saat bermanfaat bagi koperasi sebab perusahaan rintisannya tidak hanya menyediakan teknologi melainkan juga layanan inovasi bisnis agar koperasi semakin sehat. Untuk menggunakan jasa dari Djoin, koperasi bisa membayar layanan sebesar Rp 55 juta dan biaya bulanan sebanyak Rp 2,5 juta. (Tim Redaksi)